Romantis I Waktu tujuhbelas, tidakkah kau serius sore yang indah, kau kurang bir dan lemon di cafe baca puisi dengan lampu sorot kau pergi menghilang diantara pohon jeruk rindang itu pohon jeruk selalu harum di bulan juni udara semilir, kau pejamkan mata angin berhembus, berbisik – kota tak jauh bukan – dengan harum wanita, bau […]