Om,Suastiastu…
Masjid dalam Pura “Tanda Konflik atau Toleransi?”
Bahkan masjid Babri di kota Ayodhya, dibangun oleh Sultan Babar dengan menghancurkan mandir tempat kelahiran Rama. Masjid ini kemudian dihancurkan oleh orang-orang Hindu pada tanggal 6 Desember 1992, untuk kembali di-atasnya dibangun mandir untuk Rama.
Penghancuran masjid ini telah menimbulkan spiral kekerasan ,baik di India maupun di Pakistan dan Bangladesh. Di kedua negara tetangga ini puluhan mandir Hindu dihancurkan. Menurut sejarah selama pendudukan Islam di India paling sedikit 60.000 mandir telah dihancurkan.
Lain di India lain di Indonesia
Di tengah Pura Mayura, Lombok Barat ada mushola, di Bangli dan Singaraja juga ada bangunan masjid di dalam pura. Masjid di Pura Mayura konon di bangun oleh Raja Karangasem yang menguasai Lombok waktu itu, untuk salah satu istrinya, seorang perempuan Sasak beragama Islam.
Di Desa Bunutin, Bangli, ada pura yang bernama Pura Dalem Jawa. Langgar adalah tempat ibadah umat Muslim, seperti mushola, atau masjid dalam ukuran kecil. kata “Jawa” bagi orang Bali biasanya dipakai untuk menyebut orang-orang yang berasal dari luar Bali, apakah mereka berasal dari jawa, Sumatera atau Lombok. Jadi apa arti nama pura itu?
Berbeda dengan sejarah mushola di Pura Mayura, kisah langgar di Desa Bunutin tidak begitu jelas. Menurut cerita, konon ada seorang raja di daerah Bunutin yang terserang penyakit yang tidak dapat disembuhkan, meski sudah diberikan obat yang bermacam-macam.
Setelah beberapa lama, sang raja mendapatkan pawisik dari suara alam untuk mendirikan sebuah pura, hingga akhirnya sang raja sembuh dari penyakitnya. Sampai di sini tidak jelas hubungan pura ini dengan Islam. Kecuali bentuknya seperti masjid dan di dalamnya ada Al Quran. Sampai sekarang inilah yang diwariskan kepada umat di Bali, sebuah prilaku yang tersimpan dan pernah di nasa lampau.
Menurut pengakuan Pemangku di pura tersebut, para penangkil di pura ini tidak saja berasal dari Bali, akan tetapi ada juga dari Lombok, Kalimantan, bahkan pada saat piodalan yang sudah lewat Setda Cilacap Tengah sempat tangkil dan memberikan dana punia kepada pura ini.
Berdasarkan penelusuran yang pernah dilakukan , di Bangli sebelum kedatangan Rsi Markandeya untuk mengajarka ajaran Hindu dari Gunung Rawung, Jawa Tinur , dan pernah juga membuat sebuah Pasraman di Karang Doro, dibuatkan penyungsungan dengan nama Pura Bukit Amerta.
Toleransi yang luas.
Terlepas dari apa makna sejarah yang terkandung dalam pmbanguan masjid di dalam pura, pasti ada maksud baiknya. Ini menandakan toleransi yang luas dari pihak yang membangun (HINDU), hanya saja kurang didasari pengetahuan yang baik tentang Islam.
Kemungkinan para keluarga puri berpikir, membangun masjid di dalam pura, sama dengan membangun palinggih lain untuk satu Istadewata dari satu agama lain. Ini tercermin dalam sebutan “Betara” yang diistanakan di masjid yang disebut ratu Mekkah.
Hubungan antar agama tidak dapat didasarkan semata atas prasangka baik saja ( apalagi prasangka buruk ). Niat baik tanpa didasari pengetahuan yang cukup berpotensi menimbulkan salah paham. Namun demikian kita yang hidup di jaman sekarang bisa memetik suatu hikmah dari apa yang pernah ada dan diwariskan oleh sejarah. Kita patut berbangga sebagai orang Hindu bahwa basic dari jiwa kita yang berlandaskan ajaran Hindu, mempunyai sifat-sifat yang sangat toleran dengan semua makhluk hidup walaupun masing-masing berbeda pandangan dalan arti yang seluas-luasnya.
Ajaran Agama Hindu kita memang sangat adi luhung…namun kita yang sekarang hidup di jaman penuh tantangan harus tetap berpikir kritis karena eksistensi kita harus tetap dijaga, linkungan kita harus tetap nyaman ( dalam artian bukan hanya nyaman bagi para pendatang tapi yang lebih penting kenyamanan kita natinya tidak terganggu oleh lingkungan luar kita).Semoga kita semua bisa tetap berpikir baik, berkata baik, dan berprilaku baik dan tetap dalam rangkulan Dharma.
Terimakasih
Om,Shantih,Shantih, Shantih,Om.
Saya sangat tertarik dengan artikel terkait keberadaan Pura Langgar di Bali. Kebetulan saya sedang memiliki tugas karya ilmiah tentang kunjungan wisatawan ke Pura Langgar. Apabila berkenan, saya akan mengirim kuisioner ke email anda, untuk membantu menambah data tugas saya. Mohon balasannya. Terima kasih