Pall Mal itu ingat
kalau musim itu enggan terbang lagi
aku masih menatap meja kosong
yang dulu kita pernah bertemu
dan selalu ingin kutatap matamu
yang kosong itu yang juga gelisah
yang ingin terbang bebas
aku tak ingin mengikatmu
entah kadang aku harus ingatkan
diriku pada suntuk cangkir kopi
yang berat sepanjang pagi
kuingat sayup hari itu
2 jam yang indah
kutatap matamu
aku ingin katakan
entah kapan kata itu terucap