Jatuhnya pesawat Spain Air MD-80 menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga yang di tinggalkannya. Seorang penumpang berkewarganegaraan Indonesia yang bekerja di sana dan kebetulan pagi itu melakukan perjalanan dengan Spain Air dengan tujuan pulau Canavary turut menjadi korban. Kecelakaan pesawat ini terjadi beberapa menit menjelang lepas landas dari landasan pacu bandara Internasional Madrid. Didalamnya terdapat 170 penumpang dan awak pun menjadi korban. Beberapa penumpang berhasil selamat dari amukan api mengalami luka parah. Pria itu berumur 30 tahun asal Sulawesi itu bekerja di sebuah kapal pesiar sebagai juru masak.
Alasan jatuhnya pesawat adalah karena mesin yang terbakar akibat overheating. Pesawat sudah sempat gagal lepas landas sebelumnya dan kembali ke bandara untuk di reparasi. Namun, setelah reparasi selesai kali ini pesawat benar-benar tidak akan pernah lepas landas untuk selama-lamanya. Mesin pesawat terbakar dan menyulut tangki bahan bakar pesawat meledak dan terjatuh di kawasan hutan beberapa meter dari landasan pacu.
Pesawat MD-80 ini baru saja menyelesaikan overhaul reparasi awal tahun ini. Pesawat yang sudah berumur ini di beli dari sebuah maskapai penerbangan perusahaan Jepang pada tahun 1997 dan termasuk jenis pesawat yang cukup laris di kelasnya untuk melayani penerbangan jarak menengah.
Mainframe dan teknologinya memang sudah termasuk uzur. Boeing yang mengakuisisi McDonell Douglas tahun 1999 telah menghentikan produksi jenis pesawat ini.
Banyak sekali insiden kecelakaan dari pesawat jenis ini selama beberapa tahun terakhir ini termasuk di Asia tenggara. Beberapa waktu lalu, maskapai penerbangan GoGo air mengalami kecelakaan, sementara Lion Air beberapa tahun lalu mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk saat mendarat di Adi Sumarno, Solo dengan korban yang tidak sedikit.
Pesawat DC-10 beberapa tahun sebelum di akuisisi oleh Boeing juga mengalami kecelakaan beruntun yang mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan pembuatnya, McDonellDouglas. Pemesanan bagi pesawat ini menurun drastis pada waktu itu dan juga menghadapi tuntutan-tuntutan hokum yang tidak sedikit.
Leave Your Comments